Pages

Sabtu, 27 April 2013

Lebah madu memiliki banyak manfaat

Lebah madu,,,sudah pasti hewan yang tidak asing lagi bagi kita.Lebah madu merupakan hewan yang memiliki banyak manfaat bagi manusia dan termasuk kedalam ordo Hymenoptera. Lebah madu ini memiliki 3 pasang kaki,2 mata campuran disusun dari beribu-ribu lensa kecil, 3 mata sederhana di atas kepala, 2 pasang sayap, kantong madu, dan perut,lebah ini mampu mengepakkan sayap 11,400 kali per menit,lebah madu dapat terbang sejauh 6 mill dari sarangnya dengan kecepatan setara 15 mill per jam. Sepanjang hidupnya lebah terbang sejauh 90.000 mill atau setara dengan tiga kali keliling bola bumi hanya untuk mendapatkan satu pond madu,,,subhanallah perjuangan yang sangat menakjubkan. Namun pada saat ini jumlah lebah madu mengalami penurunan berdasarkan yang saya baca di situs VOA Indonesia tanggal 24 april 2012 yang berjudul Pakar Lebah AS Galang Upaya Atasi Penurunan Jumlah Lebah Madu Jika hal ini tidak dapat di atasi bisa jadi beberapa tahun kedepan lebah madu akan mengalami kepunahan. Hal ini tidak dapat dibiarakan mengingat lebah madu memiliki banyak manfaat bagi kehidupan. Beberapa manfaat dari lebah madu yaitu :

1. Membantu dalam proses penyerbukan tanaman,hal ini sangat membantu dalam bidang pertanian untuk pengembangbiakan tanaman.

2. Lebah madu menghasilkan suatu zat cairan manis yang biasa kita sebut madu. Madu merupakan minuman yang banyak sekali manfaatnya. Kemanfaatan madu ini telah ada di dalam Al-Qur'an pada surat An Nahl (lebah madu)dalam salah satu ayatnya yaitu ayat 68-69 tertulis :

" Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah di mudahkan. Kemudian dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir"
3. Sengatan lebah yang sangat berbahaya untuk membunuh musuhnya ternyata dapat menyembuhkan penyakit reumatik. Saya rasa masih banyak manfaat dari lebah madu ini. Adapun beberapa penyebab lebah madu mengalami penurunan jumlah,disebabkan karena jauhnya perjalanan yang dilakukan lebah-lebah itu untuk melakukan penyerbukan, hal itu memicu penyebaran penyakit lebah. Sebab lain adalah penyemprotan obat anti-serangga atau pestisida terhadap koloni lebah,selain itu dalam proses pengambilan madu di hutan dimanana untuk mengambil madu digunakan asap untuk mengusir koloni lebah madu dan membiarkan lebah tersebut pergi membuat sarang baru tanpa ada upaya pemeliharaan dan mengembangbiakannya.Sangat memprihatinkan.
Maka dari itu kita wajib memelihara dan mengembangbiakan lebah madu ini agar tidak punah,beberapa cara yang dapat digunakan yaitu :

1. Membuat tempat perkembangbiakan lebah madu.

2. Tidak menggunakan pestisida sebagai pembasmi serangga,coba beralih dengan menggunakan sistem predator alami agar tidak mempengaruhi jenis serangga lainnya yang bermanfaat.

3. Dalam pengambilan madu secara tradisional usahakan dalam proses pengambilannya tidak terus-menerus,hal ini untuk memberikan waktu bagi lebah madu melakukan perkembangbiakan dengan demikian populasi lebah madu tetap lestari. 

Untuk itu,tak ada lagi alasan menunda pemeliharaan lebah madu ini,jika kita memanfaatkannya berarti kewajiban kita adalah memeliharanya.
Sumber:

Jumat, 26 April 2013

Prediksi Seorang Ilmuan Jenius Albert Einstein

Albert Einstein (1879-1955) bukan entomologis. Ia juga bukan peternak lebah. Namun, kutipannya yang dianggap kontroversial adalah tentang lebah.

Kutipan sang genius, penemu teori relativitas; konsepsi baru tentang waktu, itu adalah ”Kalau lebah menghilang dari permukaan bumi, manusia hanya punya sisa waktu hidup empat tahun. Tak ada lagi lebah, tak ada lagi penyerbukan, tak ada lagi tumbuhan, tak ada lagi hewan, tak ada lagi manusia.”

Kutipan apokaliptik di koran-koran besar dunia sejak tahun 1994 itu memicu perdebatan tentang otentisitasnya. Orang melupakan pesannya: tanpa jutaan organisme yang bekerja dalam konser kehidupan, biosfer tidak berfungsi. Tak ada oksigen untuk bernapas, air bersih untuk diminum, tanah subur untuk menanam, hasil yang bisa dipanen, dan makanan untuk dimakan.

Lebah menghilang

Tahun 2006, publik di Eropa dan Amerika Serikat dihebohkan laporan The Daily Telegraph tentang colony collapse disorder (CCD). Bank agribisnis, Rabobank, menyatakan, koloni lebah yang gagal bertahan pada musim dingin tahun 2011 di AS naik 30-35 persen dari 10 persen. Hal yang sama terjadi di Amerika Latin.

Di Jerman, Asosiasi Peternak Lebah menyatakan, populasi lebah menurun sampai 25 persen. Di beberapa wilayah, lebah bahkan menghilang tanpa bekas. Mereka menduga ada sejenis racun yang menghancurkan koloni-koloni lebah, selain meluasnya penggunaan benih transgenik yang melemahkan sistem tubuh lebah dan membunuhnya.

Profesor Keith S Delaplane dari Departemen Entomologi University of Georgia, Athens, AS, dalam artikelnya, ”On Einstein, Bees and Survival of Human Race” (2010), menulis bahwa hancurnya koloni lebah tak hanya menjadi keprihatinan peternak lebah. Hal terpenting bukan madu, melainkan penyerbukan, dan terkait pasokan pangan.

Meskipun demikian, pernyataan Einstein tetap dianggap berlebihan. Bukankah tanaman pangan seperti jagung, gandum, dan padi diserbuki oleh angin? Benarkah kehidupan manusia bergantung pada lebah?

Produk karbohidrat seperti jagung, gandum, dan padi adalah bahan pangan penting, tetapi manusia butuh keragaman makanan.

Entomologis SE McGregor dalam Insect Pollination of Cultivated Crops Plants (1976) menyatakan, ”Sepertiga dari makanan kita, langsung atau tak langsung, bergantung pada produk dari tanaman yang diserbuki serangga. Lebah madu berperan atas tiap kunyahan ketiga dari makanan yang kita kunyah.”


Semakin penting

Sejak tahun 1976 sudah diperkirakan, ekonomi dunia akan dipicu perdagangan daging sapi, produk susu, minyak biji-bijian, dan buah-buahan. Hasil pertanian dan peternakan semakin menjadi santapan penting manusia meski tak bisa digeneralisasi.

Oktober tahun lalu, National Academy of Sciences mengindikasikan, sektor pertanian AS terlalu bergantung pada lebah madu sebagai penyerbuk. Reuters melaporkan, produksi pertanian AS yang bergantung pada lebah mencapai 15 miliar dollar AS per tahun, hampir sepertiga produk pertanian pangan di AS.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), sepanjang 1961-2006 produksi makanan global dari tanaman yang diserbuki hewan—80 persennya oleh lebah madu—berkisar 5 persen di negara maju dan 8 persen di negara berkembang.

Delaplane menulis, 75 persen tanaman di dunia mengambil manfaat sampai tingkat tertentu pada penyerbukan oleh hewan dan hanya 10 persen dari 75 persen tergantung sepenuhnya dari penyerbukan oleh hewan.

Akan tetapi, kebutuhan pada bahan makanan dari tanaman yang diserbuki hewan terus tumbuh, dari 3,6 persen tahun 1961 menjadi 6,1 persen tahun 2006. Semakin banyak orang suka es krim, tar blueberry, cokelat almond, kopi, dan berbagai jenis buah.

Maka Indeks PBB tentang Harga Pangan menjadi semakin penting untuk mengetahui seberapa risiko berkurangnya lebah madu memengaruhi ketahanan pangan.


Kendati demikian, karena tanaman yang bergantung pada penyerbukan hewan cenderung rendah tingkat produksinya dibandingkan yang tak bergantung pada penyerbukan, bahkan jauh lebih rendah dibandingkan hasil tunai pengerukan perut bumi dan penggundulan hutan, habitat mereka makin terusik.

Jaring kehidupan

Perubahan iklim yang dampaknya makin jelas menjadi ancaman paling serius terhadap kehidupan. Sebagian besar dipicu keserakahan manusia yang membongkar perut bumi, menguras lautan, mencipta dan menggunakan bahan kimia dan benih rekayasa genetika dalam pertanian, serta membangun infrastruktur yang merangsek ke hutan. Hasil ikutannya adalah serbuan spesies asing, polusi, kekeringan, dan bencana, yang menghancurkan habitat satwa dan serangga liar.


Di Molo, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, sampai akhir tahun 1990-an, sarang lebah bergelantungan di ranting-ranting pohon madu. Lebah bahkan membuat koloninya di batu.

Namun, pembongkaran batu marmer di gunung-gunung batu yang makin eksploitatif sejak tahun 2000-an menghancurkan bukit- bukit hijau. Keindahan daerah pegunungan tersubur di wilayah Timor dengan keragaman hayati di hutannya habis dilumat.

”Lebah hilang, sekitar 75 persen pohon madu habis,” ungkap Nifron Ba’un (33). ”Semua hancur, termasuk ritual adat dan kegiatan yang terkait alam. Kebersamaan hilang, tak ada lagi yang dipanen bersama.”

Kompleksitas yang menakjubkan dan keelokan alam adalah hasil dari rentang panjang evolusi, dirayakan berbagai komunitas di pojok-pojok bumi dengan berbagai ritual yang digolongkan sebagai sisa-sisa pagan.

”Kami sudah melakukan ritual memanggil lebah, tetapi belum berhasil. Masyarakat makin tak yakin pada ritual adat karena dikafirkan agama,” ujar Nifron.

Dalam penghancuran alam, pernyataan Einstein sungguh telak, ”Hanya dua hal yang abadi, semesta dan kebodohan manusia. Namun, aku tak yakin dengan yang pertama.”

Sumber:

Keistimewaan Madu

          Kita ketahui madu yang dihasilkan lebah itu sangat bermanfaat bagi manusia, karna manfaatnya sampai
tertulis dalam Al-Qur'an secara istimewa lebah madu menjadi sebuah judul yaitu An Nahl (Lebah Madu). Dalam salah satu ayatnya (Surah An Nahl ayat 68-69 tertulis: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah di mudahkan. Kemudian dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir. sungguh sangat luar biasa.


          Lebah merupakan insekta penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon dan tempat-tempat lain untuk diambil madunya. Lebah juga menghasilkan produk yang yang sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) dan sebagainya. Selanjutnya manusia mulai membudidayakan dengan memakai gelodog kayu dan pada saat ini dengan sistem stup.

Di Indonesia lebah ini mempunyai nama bermacam-macam, di Jawa disebut tawon gung, gambreng, di Sumatera barat disebut labah gadang, gantuang, kabau, jawi dan sebagainya. Di Tapanuli disebut harinuan, di Kalimantan disebut wani dan di tataran Sunda orang menyebutnya tawon Odeng.

Didalam sarang lebah, terdapat: 
Ratu lebah (queen bee)
Lebah jantan (drones)
Lebah Pekerja
- Lebah perawat (nurse bees)
- Lebah pencari (scout bees)
- Lebah pengumpul (collector bees)
.

Fase telur
(3 hari)
Sang ratu meletakkan sebutir telur di bagian dasar tiap-tiap sel. Posisi telur berada di tengah sel de-ngan salah satu ujungnya melekat pada dasar sel.
Fase Larva
(6 hari)
Ketika larva menetas dari telur, selama 3 hari larva tersebut diberikan royal jelly yang diproduksi dari kelenjar yang terdapat di kepala lebah perawat.
Fase Pupa
(12 hari)
Sel-sel setiap larva tersebut kemudian ditutup dengan lilin selama 12 hari. Setelah 21 hari, lebah pekerja dewasa akan menetas.

Ratu Lebah
Disetiap sarang lebah, hanya akan terdapat satu ratu lebah diantara koloni lebah yang jumlahnya mencapai 80,000 ekor. Secara genetik, sang ratu bertanggung jawab untuk mengkontribusikan karakteristiknya pada lebah lainnya yang terdapat di sarang. Oleh karena itu, lebah yang terdapat di sarang, sudah pasti “terbentuk dari elemen dasar yang sama” dengan sang ratu lebah
.
Ratu Lebah
  • Mengonsumsi royal jelly sepanjang hidupnya.
  • Hidup 40 kali lebih lama diban-dingkan lebah pekerja, kira-kira 4 hingga 6 tahun.
  • Tumbuh 40% lebih besar diban-dingkan lebah pekerja.
  • Bertelur (ribuan) setiap hari.
  • Aktif secara seksual
  • Membutuhkan 16 hari untuk berkembang
 
Lebah Pekerja
  • Mengonsumsi royal jelly hanya pada 3 hari pertama dalam fase larva.
  • Hanya hidup untuk beberapa minggu, rata-rata sampai dengan 50 hari.
  • Memiliki tubuh lebih kecil dari ratu lebah.
  • Tidak berproduksi/mandul
    Tidak aktif secara seksual
  • Membutuhkan 21 hari untuk berkemban
Lebah Perawat
Lebah perawat adalah lebah pekerja yang khusus merawat ratu lebah dan anak-anaknya atau larva. Mereka bertanggung jawab untuk memproduksi royal jelly, serta memberi makan sang ratu dengan royal jelly, bee pollen dan madu.Lebah Pencari
Lebah pencari adalah lebah pekerja yang mencari sumber-sumber pollen, nektar dan propolis. Ketika mereka menemukan sumber makanan yang terbaik, mereka akan kembali ke sarang dan menginformasikannya kepada lebah pengumpul. Kemudian, lebah pengumpul pergi untuk mengumpulkan makanan tersebut.
Lebah Pengumpul 
Ketika mengumpulkan pollen dari bunga-bunga, lebah pengumpul hanya akan mengunjungi tipe bunga yang sama hingga semua pollen habis terkumpul. Pada saat lebah mengumpulkan pollen, ia juga mencampurkannya dengan sedikit madu dari mulutnya dan kemudian membentuk gumpalan pollen yang akan disimpan dalam kantong yang terdapat di kaki lebah.

Fakta menarik ! Peternak lebah menaruh alat yang dinamakan “pollen trap/jebakan pollen” disekeliling jalan masuk sarang lebah. Jebakan pollen ini terdiri dari beberapa baris kawat halus yang bertujuan untuk mempersempit jalan masuk para lebah sehingga membuat sebagian gumpalan pollen yang tersimpan di kaki lebah terjatuh. Setelah jumlah pollen telah cukup terkumpul, para peternak akan memindahkan jaring tersebut ke sarang lebah lain secara periodik.

Lebah pengumpul menghisap nektar dari bunga-bunga dengan lidah mereka yang panjang. Mereka hanya mengunjungi bunga dari spesies yang sama dalam satu putaran pengumpulan, untuk memastikan bahwa nektar yang dikumpulkan berasal dari satu sumber yang sama.

Nektar yang terkumpul kemudian disimpan dalam sel madu yang terbuka. Sel-sel ini akan tetap terbuka hingga nektar menguap dan terbentuk cairan madu yang kental dan matang.
Lebah Jantan
Lebah pejantan adalah satu-satunya lebah jantan yang terdapat di sarang lebah dan hanya bertugas untuk membuahi sang ratu lebah. Enam belas hari setelah ratu lebah yang baru terlahir, ia terbang ke tempat lebah jantan yang telah menunggu kedatangannya. Setelah membuahi sang ratu, lebah jantan ini kemudian mati.

Sumber:

Uniknya Lebah Madu

Lebah merupakan jenis serangga yang termasuk dalam familia Apidae dan ordo Hymenoptera (serangga bersayap bening). lebah ini sebagian besar hidupnya berkelompok. serangga jenis ini terdapat hampir di setiap belahan dunia yang di tumbuhi tanaman berbunga, dan di perkirakan jumlahnya mencapai 20.000 spesies,

  1. Fisiologi Tawon
         Lebah berbeda dengan tawon, kadang di masyarakat sering terjadi kekliruan yang menyamakan lebah itu sama dengan tawon, padahal lebah itu berbeda dengan tawon. Tawon adalah serangga penyengat yang hidupnya soliter dan bersifat karnivora (memangsa serangga lain), tawon jantan dan betina akan berkumpul menjadi satu pada masa akan kawin. 
           lebah tubuhnya ditumbuhi bulu-bulu halus yang berguna untuk menangkap serbuk sari yang diperoleh dari bunga-bunga yang sedang mekar, selanjutnya serbuk sari ini akan digunakan untuk makanan anaknya. 
          Sebagai serangga, ia mempunyai tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Lebah membuat sarangnya di atas bukit, di pohon kayu dan pada atap rumah. Sarangnya dibangun dari propolis (perekat dari getah pohon) dan malam yang diproduksi oleh kelenjar-kelelenjar lebah betina yang masih muda terdapat dalam badannya. 
Lebah memiliki kepala berbentuk segitiga, dengan matanya majemuk atau tunggal yang jumlahnya tiga buah, terletak di bagian atas kepala dan digunkan untuk melihat benda-benda yang jaraknya 1-2 cm. Mata majemuk terletak di kedua sisi kepala yaitu kiri dan kanan digunakan untuk melihat benda dengan jarak jauh 140 M. Mata majemuk pada lebah jantan berbeda dengan lebah ratu, pada lebah jantan ukuranya lebih besar dengan penglihatan yang sempurna, sedangkan pada lebah ratu ukuranya lebih kecil.

Sumber:
Sarwono. Lebah madu. 2000. Lebah Madu. Agro Media: Jakarta